Dampak Buruk Riba Menuju Kehancuran (Bagian 1)
Sabtu, 14 September 2019
“Dan sesuatu riba yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa yang kamu berikan pada sisi Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka itulah orang orang yang melipatgandakan (pahalannya).”(Q.S. Ar Rum : 39)
Pada Q.S Ar Rum ayat 39 ditegaskan bahwa riba sama sekali tidak akan menambah pada sisi Allah Ta’ala. Hal ini berarti praktik riba sama sekali tidak memberikan pahala, keberkahan dan manfaat melainkan semuanya akan menimbulkan mudharat dan dampak negatif yang sangat besar. Dalam Al Qur’an dan Hadist juga banyak dijelaskan dampak riba yang pada akhirnya akan dimusnahkan dan dihancurkan sehingga akibatnya menjadi sedikit, kurang dan menimbulkan kemelaratan.
“Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Nabi SAW ni telah bersabda: Hindari tujuh dosa besar yang menghancurkan. Mereka bertanya: Wahai Rasulullah, apakah itu? Beliau berkata: Yang menyekutukan Allah; yang berlatih sihir; yang membunuh orang yang dilarang oleh Allah kecuali karena alasan yang dibenarkan; yang memakan riba; yang memakan harta anak yatim; yang mengalah kepada pihak musuh dan lari meninggalkan medan perang dimasa perang dan yang menuduh gadis suci yang tidak pernah berniat melanggar kesuciannya dan dia juga adalah seorang yang sangat beriman” (H.R Bukhari)
“Riba meskipun banyak namun akibatnya menjadi sedikit.” (H.R Al Hakim)
“Tidaklah seseorang membiasakan riba, kecuali Allah membalasnya dengan kekurangan” (H.R Ibnu Majah)
“Rasulullah SAW bersabda : meskipun riba sebanyak ini, ia akan membawa akhirnya ke kemelaratan". (H.R Ibnu Majah, Ahmad, Baihaqi).
Banyak masyarakat yang masih menganggap bahwa riba, kredit dan pinjaman berbunga merupakan jantung ekonomi yang dapat membantu mengembangkan usaha dan bisnis dan pada akhirnya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Anggapan tersebut telah menjadi keyakinan setiap orang mulai dari ekonom, pemerintah, praktisi bahkan intelektual muslim. Tidak aneh jika banyak pihak yang bangga untuk melaporkan jumlah kredit yang telah diberikan ke masyarakat. Padahal Allah dan RasulNya telah menyatakan bahwa riba akan menjadi sedikit, kurang dan akhirnya menyebabkan kemelaratan. Hal ini jelas bertentangan dengan tujuan mengambil riba supaya menjadi banyak.
Berikut dijelaskan dampak riba secara menyeluruh sehingga kita bisa berfikir dan akhirnya menyadari dan menyimpulkan anggapan yang salah akan riba, kredit dan pinjaman berbunga serta mengetahui mengapa riba sama sekali tidak menambah pada sisi Allah atau sama sekali tidak memberikan pahala, keberkahan dan manfaat. Penjelasan dampak buruk riba akan mulai dijelaskan dari dampak buruk riba terhadap kehancuran induvidu-individu (Bagian 2), dampak buruk riba terhadap kehancuran keluarga (Bagian 3), dampak buruk riba terhadap kehancuran masyarakat (Bagian 4), dampak buruk riba terhadap kehancuran negara (Bagian 5) dan dampak buruk riba terhadap kehancuran dunia (Bagian 6). Rusaknya individu menjadi kunci permasalahan. Ketika individu-individu rusak maka akan berdampak pada rusaknya keluarga, masyarakat, negara dan dunia.