Dampak Buruk Riba Terhadap Kehancuran Dunia (Bagian 6)
Sabtu, 14 September 2019
Ketika individu telah hancur keimanannya, keluarga telah hancur ikatannya, masyarakat telah hancur persaudaraanya, negara telah hancur ekonominya maka seperti sebuah efek domino akan hancur juga dunia. Sistem riba telah menjerumuskan negara-negara kepada jebakan hutang yang dalam, sehingga untuk membayar bunga saja kesulitan apalagi pokoknya.
Riba juga telah digunakan untuk mengatur negara-negara di dunia. Riba telah menjadi alat perang yang ampuh untuk mengendalikan negara-negara di dunia. Hampir semua negara didunia yang mempunyai hutang riba pasti akan mudah dikendalikan dan dikontrol. Dengan dalih bantuan internasional, riba di berikan kepada negara-negara miskin yang membutuhkan bantuan, namun sejatinya itu adalah bantuan yang menjerat, yang suatu saat dapat digunakan untuk mengatur dunia.
Dengan sistem pinjaman berbunga negara dengan mudah dikontrol dan dikendalikan melalui krisis ekonomi, penurunan mata uang, inflasi dll. Sepanjang sejarah sejak tahun 1930 sampai saat ini telah banyak terjadi krisis ekonomi karena sistem ribawi yang telah masuk ke dalam seluruh masyarakat dunia. Ketika terjadi penurunan mata uang, maka akan ada pemindahan kekayaan besar besaran dari masyarakat ke bank sentral yang juga akan diikuti dengan peningkatan pinjaman masyarakat ke bank karena nilai mata uang yang rendah. Hal ini terus berlangsung sehingga negara dan masyarakat akan semakin miskin dan miskin.
Masih ingatkan bagaimana Khilafah Turki Ustmasi juga hancur karena pinjaman uang berbunga ke Eropa. Mulai dari tahun 1924 riba telah menyebar luas menghancurkan dan menusuk umat seluruh dunia hingga hari ini.
Inilah sistem ribawi yang bisa menghancurkan dunia, khususnya negara-negara muslim. Tidakkah kita memikirkannya? Apakah kita bagian dari buih di lautan?
“Nyaris orang-orang kafir menyerbu dan membinasakan kalian, seperti halnya orang-orang yang menyerbu makanan di atas piring.” Seseorang berkata, “Apakah karena sedikitnya kami waktu itu?” Beliau bersabda, “Bahkan kalian waktu itu banyak sekali, tetapi kamu seperti buih di atas air. Dan Allah mencabut rasa takut musuh-musuhmu terhadap kalian serta menjangkitkan di dalam hatimu penyakit wahn.” Seseorang bertanya, “Apakah wahn itu?” Beliau menjawab, “Cinta dunia dan takut mati,” (HR. Ahmad, Al-Baihaqi, Abu Dawud).