Dampak Buruk Riba Terhadap Kehancuran Negara (Bagian 5)
Sabtu, 14 September 2019
Ketika individu telah hancur keimanannya, keluarga telah hancur ikatannya, masyarakat telah hancur persaudaraanya maka seperti sebuah efek domino akan hancur juga negaranya. Ketika seluruh lapisan ekonomi dalam negara sudah dilandasi riba dari mulai sektor produksi, distribusi sampai konsumsi maka timbul kesenjangan ekonomi karena kekayaan hanya akan berputar diantara orang kaya dan orang miskin akan tetap menjadi miskin dampaknya akan timbul monopoli ekonomi.
Harga dapat diatur sesuai dengan keinginan, bukan berdasarkan pasar bebas yang adil. Ketika harga sudah bisa diatur maka masyarakat yang akan paling merasakan dampaknya, bagaimana jeritan pedangan, petani, peternak dan berbagai UMKM kecil yang sudah memiliki siklus untuk menghancurkan hasil usahanya dengan oermainan harga, hingga mereka akan kembali memulai usahanya yang hancur dari pinjaman berbunga.
Harga kebutuhan masyarakat juga akan semakin meningkat tajam, karena pinjaman berbunga akan menambah biaya produksi, sehingga memaksa menjual dengan harga yang sudah ditambahkan dengan bunga. Setiap suku bunga naik, maka harga jual barang juga akan naik. Kenaikan harga juga terjadi akibat dari inflasi karena turunnya nilai mata uang akibat adanya sistem riba. Kembali lagi masyarakat miskin yang paling merasakan dampaknya. Ketika semua menjadi mahal, maka hutang riba yang awalnya hanya ada disektor produksi juga mulai merambah ke sektor konsumsi.
Masyarakat miskin akan semakin miskin, karena peredaran uang sebagai tulang punggung ekonomi telak dihancurkan oleh sistem riba, sehingga sebagian besar uang hanya beredar di masyarakat kaya. Masyarakat kaya akan tetap menjadi kaya dan tidak akan pernah menjadi miskin karena mereka mendepositkan uangnya di bank yang tidak mungkin mengalami kerugian. Sedang masyarakat miskin akan semakin miskin. Disinilah jelas terlihat kesenjangan ekonomi dalam suatu negara. Tidakkah kita menganalisa dan berfikir bahwa akar permasalahannya adalah riba?.
Lapangan kerja juga akan semakin sedikit, karena banyak masyarakat yang lebih memilih untuk mendepositkan uangnya di bank yang tidak bisa mengalami kerugian dibanding dengan menginvestasikan uangnya disektor produktif karena ada potensi kerugian. Dengan demikian sektor produktif dan usaha yang tingkat keuntungannya dibawang bunga pasti akan sulit berkembang dan gulung tikar. Dampak besarnya ketika produksi menurun, maka tidak ada keseimbangan antara produksi dan konsumsi, sehingga negara akan banyak menggantungkan konsumsi dari produk-produk luar.
Inilah perbudakan yang telah dilegalkan oleh negara. Perbudakan dengan mengeksploitasi, menguras dan menghisap darah ekonomi masyarakat dalam suatu negara menjadi kering tidak bersisa, bahkan sampai seluruh harta habis untuk menutupi beban akibat riba. Ketika masyarakat sudah semakin miskin, keimanan dan moral masyarakat sudah hilang, maka otomatis tingkat kejahatan juga akan meningkat. Semua dilakukan mulai dari korupsi, suap, perampokan, pencurian, penipuan dan bahkan sampai rela mengorbankan nyawa keluarga dan dirinya.