Pelajaran Penting dalam Bisnis dari Kebiasaan Rasulullah SAW

Pelajaran Penting Dalam Bisnis Dari Kebiasaan Rasulullah SAW

Sahabat SRM, ada salah satu kebiasaan yang selalu diamalkan Rasulullah SAW setiap selesai sholat subuh yang bisa diambil sebagai pelajaran dalam bisnis.

"Dalam Musnad Imam Ahmad dan Sunan Ibnu Majah dari hadits Ummu Salamah r.ha, bahwa Rasulullah SAW ketika selesai salam dalam sholat shubuh beliau membaca;

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً

Allaahumma inniy as-aluka ‘ilman naafi’an warizqon thoyyiban wa’amalan mutaqobbalan

“Yaa Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang halal dan baik serta amalan yang diterima oleh-Mu.” (H.R Ahmad dan Ibnu Majah)

Sahabat SRM tentu sudah hafal atau pernah mendengar do'a yang menjadi amalan rutin Rasulullah SAW tersebut. Jika direnungkan kembali, do'a tersebut bukan hanya sekedar do'a, namun Rasulullah SAW hendak memberi pelajaran yang sangat berharga tentang pentingnya memiliki tujuan hidup.

Rasulullah SAW senantiasa membaca do'a ini setelah sholat subuh untuk mengawali hari. Bayangkan beliau selalu memulai aktivitas sehari-hari dengan membaca do'a tentang tiga tujuan hidupnya yaitu ilmu yang bermanfaat, rizki yang baik dan amal yang diterima. Ketika membuka harinya dengan tiga tujuan hidup tersebut maka akan membuat hati dan pikiran menjadi fokus dan lebih terarah. Berbeda dengan mereka yang memulai paginya tanpa mengetahui tujuan hidupnya. 

Tujuan hidup yang dibacakan dalam bentuk do'a, mengandung makna mendalam tentang tawakal yang merupakah proses yang dari awal sudah harus dilakukan. Tawakal bukan hanya dilakukan setelah ikhtiar, namun dari awal ikhtiar sudah memasrahkan diri, merendahkan diri dan memohon perlindungan-Nya agar senantiasa diberi karunia oleh Allah SWT untuk mendapatkan tujuan hidupnya, karena hanya atas izin Allah untuk medatangkan kebaikan atau menolaknya. Sungguh tiada daya dan kekuata tanpa izin Allah.

Tiga tujuan utama Rasulullah SAW pada intinya adalah menggapai kehidupan yang berkah. Ketika tujuan yang kita minta agar mendapat keberkahan, agar bermanfaat dan untuk kebaikan maka akan memunculkan semngat tersendiri yang tiada pernah padam untuk menggapainya, bahkan semangat bukan hanya datang dari diri sendiri nmun juga orang dan lingkungan sekitarnya.

Berdasarkan tiga tujuan hidup utama Rasulullah SAW, ilmu menjadi awal tujuan hidup beliau, hal ini mengindikasikan bahwa ilmu lebih diutamakan dan lebih didahulukan dari pada rizki dan manfaat. Ketika sudah mengetahui ilmu secara benar maka ilmu akan menjadi manfaat, akan dapat membedakan rizki yang halal dan haram serta dapat membedakan bagaimana amal yang diterima dan ditolak. Ilmu menjadi dasar dan harus menjadi perhatian utama, sehingga setiap aktivitas harinya harus diniatkan untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat dalam menggapai setiap rizki dan amal.

Setelah ilmu hal terpenting selanjutnya adalah rizki yang baik. Ketika seorang dapat membedakan rizki yang halal dan haram, maka hendaknya ia tetap istiqomah dan sabar dengan ujian rizki. Rasulullah SAW tidak meminta rizki yang banyak, tapi rizki yang baik dan berkah yang memberi banyak manfaat dan kebaikan. Percuma mempunyai banyak rizki namun didalamnya banyak hal haram, banyak mengandung riba dan akhirnya rizki tersebut hanya menambah dosa dan masalah dalam hidupnya. Salah satu dampak besar dari rizki yang haram adalah setiap do'anya tidak akan diterima. 

"Bahwa ada seseorang yang melakukan safar, kemudian mengengadahkan kedua tangannya ke langit seraya berdoa,  Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku! Akan tetapi makanan dan minumannya berasal dari yang haram, pakaiannya haram dan dikenyangkan oleh barang haram. Maka bagaimana mungkin doanya akan dikabulkan?." (H.R Muslim)

Menurut beberapa riwayat dalam hadis diatas terdapat empat kondisi sebagai syarat do'a diterima, yaitu seorang dalam perjalanan jauh, fakir, berdo'a dengan menengadahkan tangannya dan mengawali setiap do'a dengan Asmaul Husna. Akan tetapi karena makanannya haram, minumannya haram, dan pakaiannya haram maka do'anya tidak bagaimana do'anya dikabulkan?. Jadi percuma berdo'a setelah subuh jika masih ada rizki yang haram dan mengandung riba.

Dan puncak dari tujuan hidup Rasulullah adalah amalan yang diterima. Terdapat dua syarat amal diterima, yaitu ikhlas karena Allah Ta’ala dan mutaba’ah, sesuai dengan sunnah Nabi. Amal yang paling baik adalah amal yang ikhlas dan sesuai tuntunan. Ketika amal ikhlas namun tidak sesuai tuntunan maka akan ditolak dan sebaliknya amal sesuai tuntunan namun tidak ikhlas juga tidak diterima.

Begitupun dalam bisnis. Bisnis harus mempunyai tujuan untuk keberkahan dan mamfaat. Tujuan bisnis jangan hanya berorientasi kepada dunia, namun buatlah visi misi bisnis dengan berorientasi kepada keberkahan, manfaat dan kebaikan. Bacakan dan do'akan rutin setiap pagi, setiap akan memulai aktivitas bersama seluruh karyawan, maka efeknya akan sangat besar. Seluruh karyawan akan mempunyai visi misi dan tujuan yang sama-sama mulia, mereka akan lebih fokus dan terarah dalam bekerja serta akan mempunyai semangat yang tiada pernah panam, mereka sudah tidak butuh kontrol dan pengawasan, karena niat utamanya bukan untuk materi dunia namun untuk keberkahan, mereka akan totalitas bekerja karena bekerja untuk Allah.

Dalam bisnis juga hal paling mendasar adalah ilmu, setiap bisnis harus terus mengembangkan dan menambah setiap ilmunya untuk semakin bertambahnya rizki dan amal. Setelah ilmu hanya yang sangat penting adalah memastikan bahwa bisnisnya tidak ada unsur keharaman didalamnya, mulai dari riba, judi, kecurangan, penipuan dan kedzalima. Berbisnislah dengan etika bisnis Islam. Hal terpenting bukan seberapa banyak keuntungan tapi seberapa berkah dan halal keuntungan tersebut. Ketika semua sudah sesuai maka setiap bisnis akan menjadi sebuah amalan yang akam diterima dan dicatat sebagai pahala kebaikan.

Allahu A'lam
Sumber : Diolah dari berbagai sumber

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel