Memahami Asbabun Nuzul Ayat Riba Karya Imam As-Suyuti

Memahami Asbabun Nuzul Ayat Riba Karya Imam As-Suyuti

Mengetahui asbabun nuzul atau sebab turunnya ayat mempunyai banyak manfaat seperti dapat mengetahui maksud dari ayat yang diinginkan dan dapat menghilangkan ketidakpahaman. Menurut Ibnu Taimiyah mengetahui sebab turunnya ayat dapat membantu untuk memahami makna dari ayat tersebut, sesungguhnya mengetahui sebab akan mewarisi pengetahuan terhadap apa yang disebabkannya. Banyak dari ulama salaf terdahulu ketika menemui kesulitan dalam memahami makna ayat, maka dengan mereka mengetahui sebab turunnya ayat, maka kesulitan tersebut akan hilang. 

Begitu pentingnya memahami asbabun nuzul suatu ayat, khususnya ayat tentang riba. Menurut Ibnu Katsir riba merupakan salah satu bab yang paling sulit untuk dipahami, sehingga sangat penting untuk menetahui dan memahami asbabun nuzul tentang ayat riba. Dalam buku Asbabun Nuzul karya Imam As-Suyuti hanya mencantumkan dua buah ayat riba yang mengandung riwayat asbabun nuzulnya yaitu Q.S Al-Imran ayat 130 dan Q.S Al-Baqarah ayat 278.

Asbabun Nuzul Q.S Al-Imran :130
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda, dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan". (Q.S Al-Imran :130)

Diriwayatkan oleh Al Firyabi dari Mujahid berkata, Bahwa dahulu orang-orang bertransaksi jual beli dengan memberikan tenggang pembayaran hingga waktu yang telah ditentukan, jika datang waktu yang telah ditentukan untuk melunasinya, maka mereka menambahkan harganya dan menambahkan tenggang waktunya, maka turunlah firman Allah, "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda, dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan".

Al Firyabi juga mengeluarkan dari Atha berkata, “ Bahwa dahulu pada zaman jahiliyah Bani Tsaqif memberikan utang kepada Bani Nadhir, sehingga jika sudah tida waktu untuk mereka melunasi utangnya, mereka berkata, “Kami akan mengambil riba dan akan menambahkan waktu untuk kalian”, maka turunlah firman Allah, "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda, dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan".

Asbabun Nuzul Q.S Al-Baqarah : 278
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkanlah sisa riba (yang belum dipunggut) jika kamu orang-orang yang beriman" (Q.S Al-Baqarah : 278)

Diriwayatkan oleh Abu Ya’la dalam Musnadnya dan Ibnu Mandah dari jalur Al-Kalbi dari Abu Shalih, dari Ibnu Abas r.a berkata, “Disampaikan kepada kami bahwasanya ayat ini turun pada Bani Amru bin Auf dari Tsaqif dan Bani Mughirah, adalah Bani Mughirah mempunyai utang dari hasil riba kepada orang Tsaqif dan ketika Allah menaklukkan kota Makkah untuk Rasulullah SAW, Allah menghapus segala bentuk riba pada hari itu.”

Kemudian Bani Amru dan Bani Mughirah berselisih dalam masalah pembayaran utang karena hasil riba mereka, maka mereka mendatangi seseorang yang bernama Attab bin Usaid yang pada saat itu menjadi Gubernur di kota Makkah, maka Bani Mughirah berkata, “kami adalah orang paling sengsara karena riba sedangkan Rasulullah telah membatalkan semua riba dari selain kami”, Bani Amru pun menyahut, “Kami telah berdamai dengannya (Muhammad) dan telah sepakat bahwa riba kami dari orang-orang (selain orang-orang muslim) adalah hak kami, kemudian Attab mengabarkan kepada Rasulullah SAW tentang hal tersebut, maka turunlah ayat ini dan ayat setelahnya”.

Diriwayatkan oleh ibnu Jarir dari Ikrimah berkata, “Ayat ini turun pada orang-orang Tsaqif. Dari mereka terhadap Mas’ud, Habib, Rabi’ah dan Abdu Yalail, mereka dari Bani Amru dan Bani Umair.”

Dari penjelasan Asbabun Nuzul Q.S Al-Imran :130 dan Q.S Al-Baqarah : 278 dapat disimpulkan beberapa hal :
  1. Riba zaman jahiliyah hanya ditambahkan ketika terjadi keterlambatan yang pertama, dibandingkan riba zaman sekarang yang jauh lebih berbahaya karena dari awal transaksi.
  2. Setelah turunnya Q.S Al-Baqarah ayat 278 maka Allah menghapus segala bentuk riba dan seluruh transaksi riba dibatalkan.
Sumber : M, Andi; M, Yasir., 2019, Asbabun Nuzul Sebab-sebab Turunnya Ayat Al-Qur’an, Imam As-Suyuti, Cetakan keenam, Pustaka Al-Kautsar, Jakarta. 

Allahu A'lam

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel