Tafsir Shaykh Imran N Hosein Ayat sebelum Larangan Riba
Minggu, 27 Oktober 2019
Q.S Al Humazah ayat 1-8
وَيْلٌ لِكُلِّ هُمَزَةٍ لُمَزَةٍ (1) الَّذِي جَمَعَ مَالًا وَعَدَّدَهُ (2) يَحْسَبُ أَنَّ مَالَهُ أَخْلَدَهُ (3) كَلَّا لَيُنْبَذَنَّ فِي الْحُطَمَةِ (4) وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْحُطَمَةُ (5) نَارُ اللَّهِ الْمُوقَدَةُ (6) الَّتِي تَطَّلِعُ عَلَى الْأَفْئِدَةِ (7) إِنَّهَا عَلَيْهِمْ مُؤْصَدَةٌ (8) فِي عَمَدٍ مُمَدَّدَةٍ (9)9
"Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela, yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya dan mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya, sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Hutamah. Dan tahukan kamu apakah Hutamah itu? (Yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan, yang (membakar) sampai ke hati. Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka, (sedangkan mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang." (Q.S Al Humazah : 1 - 8)
Q.S Al Hijr ayat 20
وَجَعَلْنَا لَكُمْ فِيهَا مَعَايِشَ وَمَنْ لَسْتُمْ لَهُ بِرَازِقِينَ 20
"Dan Kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup, dan (Kami menciptakan pula) makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali bukan pemberi rezeki kepadanya." (Q.S Al Hijr : 20)
Q.S Fushshilat ayat 10
وَجَعَلَ فِيهَا رَوَاسِيَ مِنْ فَوْقِهَا وَبَارَكَ فِيهَا وَقَدَّرَ فِيهَا أَقْوَاتَهَا فِي أَرْبَعَةِ أَيَّامٍ سَوَاءً لِلسَّائِلِينَ 10
"Dan dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya dalam empat masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya." (Q.S Fushshilat : 10)
Q.S Hud ayat 6
وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الأرْضِ إِلا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُبِينٍ 6
"Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh)." (Q.S Hud : 6)
Q.S An-Najm ayat 39 - 41
وَأَنْ لَيْسَ لِلإنْسَانِ إِلا مَا سَعَى 39 وَأَنَّ سَعْيَهُ سَوْفَ يُرَى 40 ثُمَّ يُجْزَاهُ الْجَزَاءَ الأوْفَى 41
"Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya, dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya pada hari kiamat); Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan bala¬san yang paling sempurna."(Q.S An-Najm, 39-41)
Q.S Ar-Ra'ad ayat 26
اللَّهُ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقْدِرُ وَفَرِحُوا بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا فِي الآخِرَةِ إِلا مَتَاعٌ 26
"Allah meluaskan rezeki dan menyempitkannya bagi siapa yang Dia kehendaki. Mereka bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan di dunia ini (dibandingkan dengan) kehidupan di akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit)." (Q.S Ar-Ra’ad : 26)
Q.S Al-Muthaffifin ayat 1-4
وَيْلٌ لِلْمُطَفِّفِينَ (1) الَّذِينَ إِذَا اكْتَالُوا عَلَى النَّاسِ يَسْتَوْفُونَ (2) وَإِذَا كَالُوهُمْ أَوْ وَزَنُوهُمْ يُخْسِرُونَ (3) أَلَا يَظُنُّ أُولَئِكَ أَنَّهُمْ مَبْعُوثُونَ (4)4
"Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang, (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi. Tidaklah orang-orang itu menyangka, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan." (Q.S Al Muthaffifin : 1-4)
Q.S Al-Qashash ayat 76-81
إِنَّ قَارُونَ كَانَ مِنْ قَوْمِ مُوسَى فَبَغَى عَلَيْهِمْ وَآتَيْنَاهُ مِنَ الْكُنُوزِ مَا إِنَّ مَفَاتِحَهُ لَتَنُوءُ بِالْعُصْبَةِ أُولِي الْقُوَّةِ إِذْ قَالَ لَهُ قَوْمُهُ لَا تَفْرَحْ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْفَرِحِينَ (76) وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الآخِرَةَ وَلا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ وَلا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الأرْضِ إِنَّ اللَّهَ لا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ (77) قَالَ إِنَّمَا أُوتِيتُهُ عَلَى عِلْمٍ عِنْدِي أَوَلَمْ يَعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ قَدْ أَهْلَكَ مِنْ قَبْلِهِ مِنَ الْقُرُونِ مَنْ هُوَ أَشَدُّ مِنْهُ قُوَّةً وَأَكْثَرُ جَمْعًا وَلا يُسْأَلُ عَنْ ذُنُوبِهِمُ الْمُجْرِمُونَ (78) فَخَرَجَ عَلَى قَوْمِهِ فِي زِينَتِهِ قَالَ الَّذِينَ يُرِيدُونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا يَا لَيْتَ لَنَا مِثْلَ مَا أُوتِيَ قَارُونُ إِنَّهُ لَذُو حَظٍّ عَظِيمٍ (79) وَقَالَ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ وَيْلَكُمْ ثَوَابُ اللَّهِ خَيْرٌ لِمَنْ آمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا وَلا يُلَقَّاهَا إِلا الصَّابِرُونَ (80)فَخَسَفْنَا بِهِ وَبِدَارِهِ الأرْضَ فَمَا كَانَ لَهُ مِنْ فِئَةٍ يَنْصُرُونَهُ مِنْ دُونِ اللَّهِ وَمَا كَانَ مِنَ الْمُنْتَصِرِينَ (81)7
"Sesungguhnya Karun adalah termasuk kaum Musa, maka ia berlaku aniaya terhadap mereka, dan Kami telah menganugerahkan kepadan¬ya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat. (Ingatlah) ketika kaumnya berka¬ta kepadanya: “Janganlah kamu terlalu bangga; sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri”. Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebaha¬giaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. Karun berkata: “Ses¬ungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku”. Dan apakah ia tidak mengetahui, bahwasanya Allah sungguh telah membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih kuat daripadan¬ya, dan lebih banyak mengumpulkan harta? Dan tidaklah perlu dit¬anya kepada orang-orang yang berdosa itu, tentang dosa-dosa mer¬eka. Maka keluarlah Karun kepada kaumnya dalam kemegahannya. Berkatalah orang-orang yang menghendaki kehidupan dunia: “Mo¬ga-moga kiranya kita mempunyai seperti apa yang telah diberikan kepada Karun; sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberun¬tungan yang besar”. Berkatalah orang-orang yang dianugerahi ilmu: “Kecelakaan yang besarlah bagimu, pahala Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dan tidak diper¬oleh pahala itu, kecuali oleh orang-orang yang sabar”. Maka Kami benamkanlah Karun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golonganpun yang menolongnya terhadap azab Allah. Dan tiadalah ia termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya)." (Q.S Al-Qashash : 76-81)
Q.S Al-Maidah ayat 62-63
وَتَرَى كَثِيرًا مِنْهُمْ يُسَارِعُونَ فِي الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَأَكْلِهِمُ السُّحْتَ لَبِئْسَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (62) لَوْلَا يَنْهَاهُمُ الرَّبَّانِيُّونَ وَالْأَحْبَارُ عَنْ قَوْلِهِمُ الْإِثْمَ وَأَكْلِهِمُ السُّحْتَ لَبِئْسَ مَا كَانُوا يَصْنَعُونَ (63)6
“Dan kamu akan melihat kebanyakan dari mereka (orang-orang Yahudi) bersegera membuat dosa, permusuhan dan memakan yang ha¬ram. Sesungguhnya amat buruk apa yang mereka telah kerjakan itu. Mengapa orang-orang alim mereka, pendeta-pendeta mereka tidak melarang mereka mengucapkan perkataan bohong dan memakan yang haram? Sesungguhnya amat buruk apa yang telah mereka kerjakan itu..” (Q.S Al Maidah : 62-63)
Ringkasan Tafsir ayat-ayat sebelum ayat tentang larangan riba menurut Shaykh Imran N Hosein:
- Orang yang senantiasa mengumpulkan, menambah dan menghitung hartanya serta menjadikan hartanya sebagai penjaga keamanan dan dapat mengekalkannya serta ia yakin tidak akan pernah ada yang dapat mengurangi kekayaannya termasuk Allah dengan sistem riba maka ketahuilah bahwa hartanya tidak akan menyelamatkannya dan kelak ia akan dilemparkan ke neraka Huthamah yang memenghancurkannya berkeping-keping, membakar sampai ke hati yang apinya tertutup rapat sehingga ia tercekik tidak dapat bernafas dalam tiang pancang. (Q.S Al Humazah : 1 - 8)
- Allah Maha Menyediakan Rizki (Al-Razzaq) yang memberikan rezeki yang cukup kepada setiap hamba-hambaNya. (Q.S Al Hijr ayat 20, Q.S Fushshilat ayat 10 dan Q.S Hud ayat 6)
- Allah SWT telah mengalokasikan kekayaan dunia ini kepada semua umat manusia, dan Allah juga telah menetapkan bahwa setiap manusia harus bekerja untuk mendapatkan apa yang telah disediakan untuknya (Q.S an-Najm ayat 39-41)
- Allah SWT meluaskan, menambah, mengurangi dan menyempitkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki, namun banyak yang tidak menerima dengan ketentuan ini, sehingga mereka menghalalkan segala cara dengan mencuri, merampok, menipu, dan berbagai cara salah dan ilegal dan semua cara ini termasuk kedalam riba. (Q.S Ar-Ra’ad ayat 26, Q.S Al Baqarah ayat 240, Q.S Al Isra ayat 30, Q.S Al-Qashash ayat 28, Q.S Al-'Ankabut ayat 62, Q.S Ar-Rum ayat 37, Q.S Saba 36 dan 39, Q.S Az-Zumar ayat 52 dan Q.S Asy-Syura ayat 12)
- Allah SWT telah memperingati bahwa mengumpulkan kekayaan dengan cara berbuat curang, mencuri dan menipu termasuk perbuatan keji dan kelak mereka akan diberikan hukuman yang berat dari Allah. Dengan mengetahui perbuatan keji merupakan langkah awal agar manusia dapat meninggalkan perbuatan keji tersebut.(Q.S Al Muthaffifin : 1-4)
- Allah SWT telah memberikan contoh dalam kisah Qarun bagaimana hukuman bagi mereka yang salah dalam memperlakukan harta kekayaanya. Allah SWT menghukum Qarun dengan menenggelamkan dirinya bersama kekayaanya ke dalam bumi.(Q.S Al-Qashash : 76-81)
- Allah SWT memberi pelajaran dalam Al Qur'an dengan secara khusus menyebut jika orang-orang Yahudi sebagai kaum yang telah banyak melakukan dosa memakan harta yang haram bahkan Allah SWT mempertanyakan mengapa para rabbi-rabbi atau pendeta Yahudi tidak memperingatkan kaumnya tentang memakan harta haram, sungguh amat buruk apa yang telah mereka lakukan. (Q.S Al Maidah : 62-63)