Belum Kerja Keras Kok Udah Bilang, Gak Mungkin Hidup Kalo Gak RIba
Selasa, 05 November 2019
Sahabat SRM, kerja keras adalah perbuatan yang mulia dan sangat di anjurkan dalam Islam. Bekerja keras adalah bagian dari akhlaqul karimah. Seorang yang memiliki mental pekerja keras maka akan memliki etos kerja dan semangat juang tinggi agar diri dan keluarganya tidak memakan riba atau rizki yang haram. Islam mendorong umatnya untuk selalu bekerja keras dan melarang umatnya bermalas-malasan, berkeluh kesah, meminta minta dan tidak mau berusaha.
“Bekerjalah kamu, tentu Allah dan Rasulnya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu, dan kamu akan di kembalikan kepada Allah. Kemudian diberikannya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. At-Taubah : 105).
“Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi, dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.“ (QS. Al Jumu’ah: 10)
Islam tidak menyuruh hambanya untuk hanya bekerja keras memikirkan akhiratnya hingga melupakan dunianya. Islam menganjurkan untuk menyeimbangkan kerja keras untuk akhirat dan dunianya. Kerja keraslah untuk dunia seperti akan hidup selamanya dan kerja keraslah untuk akhirat seperti akan mati esok hari.
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (QS. Al Qasas: 77)
"Berbuatlah untuk duniamu seakan-akan engkau akan hidup selamanya dan berbuatlah untuk akhiratmu seakan-akan engkau akan mati esok hari.” (HR. Imam Baihaqi)
Rasulullah SAW adalah seorang yang paling kerja keras. Beliau bekerja keras dengan memaksimalkan setiap detik waktunya dan mengurangi waktu tidurnya untuk mengejar dunia dan akhirat secara seimbang.
"Sesungguhnya Allah mencintai tiga hal dan membenci tiga hal. Perkara yang dicintai adalah sedikit makan, sedikit tidur dan sedikit bicara. Sedangkan perkara yang dibenci adalah banyak bicara, banyak makan dan banyak tidur” (HR. Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman).
Orang yang bekerja keras untuk menafkahi keluarganya akan mendapat banyak keutamaan seperti diberikan ampunan dan bahkan diberikan pahala seperti pahala orang yang berjihad di jalan Allah.
“Sesungguhnya Allah suka kepada hamba yang berkarya dan terampil. Barangsiapa bersusah-payah mencari nafkah untuk keluarganya maka dia serupa dengan seorang mujahid di jalan Allah Azza wajalla.” (HR. Ahmad)
“Tidaklah seorang (hamba) memakan makanan yang lebih baik dari hasil usaha tangannya (sendiri), dan sungguh Nabi Daud ‘alaihissalam makan dari usaha tangannya (sendiri)” (H.R. Bukhari).
“Barangsiapa pada malam hari merasakan kelelahan dari upaya ketrampilan kedua tangannya pada siang hari maka pada malam itu ia diampuni oleh Allah.” (HR. Ahmad)
Bekerja keras adalah sebuah ibadah dan merupakan bentuk keimanannya kepada Allah SWT. Agar setiap kerja keras dapat bernilai ibadah maka niatkan dan jadikan motivasi untuk kerja keras agar keluarga bisa terhindar dari riba dan sumber rizki yang haram serta bisa bersedekah dalam amal kebaikan dan mencapai ridho Allah SWT
Sahabat SRM, sungguh Allah tidak akan pernah mengubah nasib dan kondisi kita jika kita sendiri tidak berusaha dan bekerja keras untuk berubah.
"Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS. Ar – Ra’d 13 : 11)
Bekerja keraslah dengan sungguh-sungguh, tidak kenal lelah dan pantang menyerah dalam menghadapi setiap ujian. Bekerja keraslah dengan mencurahkan seluruh tenaga, pikiran dan hati. Bekerja keraslah karena kerja keras merupakan salah satu bagian penting dari menjaga izzah atau kehormatan seorang dari riba atau rezki yang haram.
Allahu A'lam
Sumber : Diolah dari berbagai sumber
Allahu A'lam
Sumber : Diolah dari berbagai sumber