Apakah Riba Merupakan Pilar Pertumbuhan Ekonomi?

Apakah RIba Merupakan Pilar Pertumbuhan Ekonomi


Tanya SRM
Apakah riba merupakan pilar pertumbuhan ekonomi?

Jawaban SRM
Sahabat SRM, banyak pihak yang menghalalkan riba dengan alasan riba menjadi pilar yang penting dalam pertumbuhan ekonomi. Perekonomian akan lumpuh jika sistem riba dan bank tidak berjalan. Sistem perkonomian akan mati jika bank juga mati dan ketika perekonomian mati maka akan berdampak matinya jutaan orang. Bernahkan riba menjadi pilar pertumbuhan ekonomi?.

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator dari sebuah kemajuan suatu negara. Suatu negara dikatakan akan maju jika angka pertumbuhan ekonominya terus mengalami kenaikan. Pertumbuhan ekonomi merupakan kenaikan output perekonomian dalam jangka panjang atau bisa sebut bahwa pertumbuhan ekonomi adalah pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto). 

Banyak pihak yang mempresepsikan bahwa pertumbuhan ekonomi disebabkan karena riba. Ekonomi negara-negara di dunia selalu tumbuh karena menerapkan sistem kapitalis dan riba. Benarkah riba merupakan pilar pertumbuhan ekonomi?

Sebelum menjawab pertanyaan diatas, perlu diketahui bahwa dalam melihat suatu pertumbuhan ekonomi juga harus dilihat nilai laju inflasi. Inflasi tidak bisa dilepaskan dalam pertumbuhan ekonomi. Berikut tabel perbandingan inflasi dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia selama 10 tahun dari tahun 2009 - 2018.


(Gambar/detik.com)

Berdasarkan gambar diatas, pertumbuhan ekomoni Indonesia pada tahun 2018 sebesar 5,17% dan faktor inflasi sebesar 3,13%. Pertumbuhan ekonomi 5,17% dan terus tumbuh setiap tahunnya seharusnya membawa kepada kesejahteraan masyarakat. Kenapa seakan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus mengalami pertumbuhan positif tidak diikuti dengan kenaikan kesejahteraan masyarakat dan apa kaitannya dengan inflasi dan riba?



Pada gambar diatas pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam rupiah tampaknya terus mengalami kenaikan setiap tahunnya. Tetapi ketika nilai PDB dinyatakan kedalam emas maka ekonomi bukannya mengalami pertumbuhan justru sebaliknya mengalami pernurunan rata-rata sebesar 14% setiap tahunnya. Hal ini menunjukan bahwa realitasnya ekonomi mengalami penurunan bukan pertumbuhan. Ketika nilai PDB dihitung berdasarkan rupiah memang ekonomi terus mengalami pertumbuhan, namun ketika nilai PDB dinyatakan kedalam emas atau sebagai barang maka nilainya justru turun. 

Apa kaitanya dengan riba?

PDB dalam rupiah dan dalam emas atau barang merupakan suatu hal yang saling berkebalikan. Tentu faktor terbesarnya adalah inflasi. Inflasi dan riba ibarat dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan. Inilah pentingnya memahami pelajaran dibalik hadis komoditi dan hewan ternak. Masyarakat dipaksa untuk menggunakan uang yang tidak memiliki nilai intrinsik sehingga terus mengalami inflasi setiap tahunnya yang sangat berdampak pada ekonomi masyarakat. 


(Gambar/katada.co.id)

Ekonomi yang nampaknya terus mengalami pertumbuhan sejatinya justru terus mengalami penurunan. Gambar diatas merupakan hasil survei BPS yang juga bisa menggambarkan bahwa pertumbuhan ekonomi hanyalah ilusi. Ketika uang dinyatakan kedalam barang atau juga emas maka baru terungkap bahwa pertumbuhan ekonomi adalah ilusi.

Riba bukanlah pilar pertumbuhan ekonomi, justru sebaliknya ribalah yang menyebabkan penurunan ekonomi. Selain karena penggunaan uang kertas yang menyebabkan inflasi, sistem pinjaman berbunga juga semakin membuat adanya penurunan ekonomi. 

Masih percaya riba merupakan pilar ekonomi?

Jangan lagi jadikan alasan pertumbuhan atau pilar ekonomi untuk menghalalkan riba karena faktanya riba bukan menumbuhkan ekonomi namun justru menurunkan ekonomi. Menghalalkan riba dengan alasan pilar ekonomi termasuk kategori penerapan hukum yang tidak tepat.

Allahu A'lam
sumber : Diolah dari berbagai sumber

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel