Apa yang Harus Dilakukan Ketika di Akhir Zaman Riba Telah Menyebar?

Apa Yang Harus Dilakukan Ketika Di Akhir Zaman Riba Telah Menyebar

Tanya SRM
Apa yang harus dilakukan ketika di akhir zaman riba telah menyebar?

Jawaban SRM
Sahabat SRM, kita hidup di zaman dimana riba telah menyebar ke seluruh lapisan masyarakat. Bahkan mereka yang berusaha menjauh dari ribapun masih terkena debu riba.

Rasulullah bersabda: "Akan tiba masanya, kamu tidak akan dapat menjumpai seorang pun di dunia ini yang tidak akan memakan riba. Dan sekalipun jika seseorang menyatakan bahwa dia tidak memakan riba, ia tetap terkena debu riba." (H.R Abu Daud)

Berikut beberapa langkah yang harus dilakukan ketika riba telah menyebar

Segeralah untuk meninggalkan riba. Ketika sudah terlanjur berhubungan dengan riba baik itu sebagai peminjam, pemberi pinjaman, pencatat atau saksi, maka segera tinggalkan dan bertaubatlah. Ketika sudah terlanjur memiliki hutang riba maka segera selesaiakan termasuk dengan menjual asetnya dan segera membayar pokok hutangnya. Ketika sudah terlanjur memiliki kredit riba baik rumah, kendaraan atau barang lainnya maka segera selesaikan termasuk dengan menjualnya dan membayar pokok hutangnya.

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkanlah sisa riba (yang belum dipungut) jika kalian orang-orang yang beriman." (Q.S Al Baqarah 278)

Tinggalkan riba karena ketakwaan dan kecintaan kepada Allah maka Allah akan memberi ganti yang lebih baik.

“Sesungguhnya tidaklah Engkau meninggalkan sesuatu karena ketakwaan kepada Allah Ta’ala, kecuali Allah pasti akan memberikan sesuatu (sebagai pengganti) yang lebih baik darinya.” (HR. Ahmad).

2. Lindungi keluarga dari riba

Setelah diri terbebas dari riba maka Allah juga memerintahkan untuk melindungi dan menjaga keluarga dari api neraka akibat riba. Seluruh keluarga harus dibekali dengan tameng guna menangkal berbagai bahaya riba.

"Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (Q.S At-Tahrim: 6)

3. Melakukan Amar Ma'ruf Nahi Mungkar

Ketika Allah telah menyatakan perang total terhadap riba maka kita juga harus berusaha untuk membantu memerangi riba dengan melakukan amar ma'ruf nahi mungkar terhadap riba.

"Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar dan merekalah termasuk orang-orang yang beruntung." (Q.S Ali Imran : 104)

Ketika amar ma'ruf nahi mungkar tidak dijalankan, maka riba akan semakin menyebar dan kerusakan yang ditimbulkan akan meluas. Ketika ini sudah terjadi maka azab dan siksa akan datang ke seluruh masyarakat baik yang sholeh maupun yang dzalim dan setiap doa yang dipanjatkan tidak diterima

Dari Hudzaifah ra. dari Nabi SAW., beliau bersabda : "Demi Zat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, seharusnyalah kalian menyuruh untuk berbuat baik dan mencegah dari perbuatan yang munkar. Jika tidak, sungguh Allah akan menurunkan siksa kepada kalian, kemudian kamu berdoa kepada-Nya, tetapi Ia tidak mengabulkan doamu." (HR. Turmidzi)

4. Jangan sembarangan mengikuti fatwa atau pendapat ulama

Ketika riba telah menyebar maka akan semakin banyak fatwa atau pendapat ulama yang sesat dan menyesatkan. Jangan sampai kita sembarangan mengikuti fatwa atau pendapat ulama karena berdasarkan nubuat dari Rasulullah SAW akan banyak ulama yang sesat dan menyesatkan dan Rasulullah SAW menyebutnya sebagai makhluk yang paling jahat di kolong langit.

“Dari Ali bin Abi Thalib Ra. ia berkata: Telah bersabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.: ‘Sudah hampir tiba suatu zaman (akhur zaman), kala itu tidak ada lagi dari Islam kecuali hanya namanya, dan tidak ada dari Al-Qur’an kecuali hanya tulisannya (hanya dibaca tanpa diikuti). Masjid-masjid mereka indah, tetapi kosong dari hidayah. Ulama mereka adalah sejahat-jahat makhluk yang ada di bawah kolong langit. Dari merekalah keluar fitnah, dan kepada mereka fitnah itu akan kembali.’” (HR. al-Baihaqi).

Hukum riba yang sudah jelas dibuat samar dan dibuat seakan-akan merupakan perbedaan pendapat dikalangan para ulama dan dibebaskan sesuai dengan keyakinannya sehinggat umat menjadi ragu akan suatu hukum riba.

Agar tidak ikut kedalam fitnah ulama yang sesat dan menyesatkan maka bertabayyunlah dengan berfikir kritis, meneliti dan menyelidiki setiap pendapat ulama tentang riba berdasarkan pemahaman yang menyeluruh dari Al Qur'an dan Hadis. Jangan sembarangan mengikuti pendapat ulama tanpa ilmu karena Allah telah menganugerahkan akal, mata, telingga dan hati yang dapat digunakan untuk berfikir akan kebenaran dan kelak semua itu akan dimintakan pertanggungjawaban.

“Wahai orang-orang beriman jika datang kepadamu seorang durhaka dengan membawa suatu berita maka selidikilah, supaya kamu tidak menimpakan musibah terhadap suatu kaum karena kebodohan, lalu kamu menyesal atas apa yang kamu telah lakukan” (Q.S Al Hujurat : 6)

“Dan janganlah engkau mengikuti apa yang tentang itu engkau tidak mempunyai ilmu. Sesungguhnya telinga, mata dan hati, semunya akan ditanyai mengenainya” (Q.S Al Isra' : 36)

5. Simpanlah harta dalam real

Riba di akhir zaman ditandai dengan telah menyebarnya inti dari riba yaitu penggunaan uang kertas dan uang elektronik. Uang kertas atau uang elektronik dan segala bentuk uang yang tidak memiliki nilai intrinsik termasuk kedalam inti riba karena disinilah sumber riba dan menjadi sumber penindasan dan pinipuan yang dihalalkan. Uang yang demikian akan terus mengalami inflasi dan pada satu titik tertentu akan mengalami kehancuran dan tidak akan memiliki nilai.

Rasulullah SAW jauh jauh hari telah memerintahkan untuk menggunakan kembali uang yang memiliki nilai intrinsik atau menyimpan hartanya dalam bentuk real seperti komoditi, tanah atau hewan ternak.

"Miqdam bin Maadikarib telah mengatakan bahwa dia mendengar Rasul Allah bersabda: Waktu pastinya akan datang kepada umat manusia ketika hanya dinar dan dirham saja yang akan digunakan." (H.R Ahmad)

"Harta terbaik yang dapat dimiliki (di akhir zaman) adalah domba yang akan dibawanya ke kaki bukit dan dikawasan dimana hujan turun, melarikan diri dengan agamanya dari sengketa umum." (H.R Bukhari)

Abu Bakar telah melaporkan bahwa Rasulullah bersabda: kegemparan akan muncul setelah munculnya keributan yang lain, dan kemudian akan ada periode kegemparan yang mana seorang yang duduk lebih baik dari seorang yang berjalan, dan seorang yang berjalan lebih baik dari seorang yang berlari kepadanya. Bila itu terjadi dia yang memiliki unta patut tetap dengan unta-untanya, dan dia yang memiliki domba patut tetap dengan biri-birinya, dan dia yang memiliki tanah harus tetap dengan tanahnya..." (H.R Muslim)

Hadis diatas juga secara tidak langsung menjelaskan bahwa uang kertas dan seluruh sistemnya akan mengalami keruntuhan karena nilainya yang semakin hari semakin menurun. Uang kertas hanyalah kertas yang diakui bersama sebagai uang. Ketika kepercayaan dan transaksi tidak menggunakan uang kertas maka dengan sendirinnya uang akan runtuh. Ketika uang kertas akan runtuh maka harga barang seolah-olah akan melonjak namun sejatinya nilai uang kertaslah yang menurun, bukan harga barang. Uang elektronik seperti bitcoin jelas bukan solusi, karena memiliki karakteristik yang sama, yaitu tidak memiliki nilai intrinsik. Uang elektronik justru bisa lebih berbahaya karena hanya deretan digit digiatal yang sangat mudah untuk dihapus, dikurangi atau ditambah.

Lihatlah kini negara-negara sudah mulai banyak yang meninggalkan uang kertas khususnya dollar atau diistilahkan dedollarisasi. Negara-negara kini berlomba-lomba menyimpan emas untuk persiapan keruntuhan uang kertas. Keruntuhan sisiten zalim uang kertas hanya tinggal menunggu waktu. Dari sekarang alihkan seluruh harta ke dalam harta yang real sesuai anjuran Rasulullah SAW agar harta kita tidak terus menerus mengalami pengurangan nilai. 

6. Hijrah total
Saat akhir zaman ketika riba telah menyebar, ketika amar ma'ruf nahi mungkar terhadap riba sudah tidak lagi bisa merubah dan menghilangkan kemungkaran riba dan bahkan riba telah mengancam keimanan diri dan keluarga maka berhijrahlah total ketempat yang aman dari fitnah riba dan berbagai fitnah akhir zaman. Pesan Rasulullah SAW hijrahlah  bersama jamaah atau kelompok yang dipimpin oleh imam yang memahami agama berdasarkan Quran dan sunnah. 

"Di antara tanda-tanda hari kiamat sebagaimana yang telah digambarkan oleh Rasulullah kepada sahabatnya Hudzaifa, adalah seperti berikut: Manusia akan mengikuti sunnah yang lain dari pada sunnahku dan memberikan panduan lain dari panduanku, jadi kamu akan temukan dari mereka suatu yang dapat diambil dan suatu yang harus ditolak. Aku bertanya apakah akan ada kejahatan setelah kebaikan tersebut dan beliau menjawab: Ya, akan ada manusia yang akan menyeru manusia lain ke pintu neraka jahanam dan mencampakkan mereka dengan seruan mereka itu ke dalamnya. Aku meminta Rasulullah untuk menggambarkan mereka kepada kami dan beliau menjawab: Mereka adalah dari kalangan kita dan berbicara seperti kita. Aku bertanya apakah perintah yang akan diberikannya kepadaku jika memang terjadi pada zamanku dan beliau menjawab: Kamu harus setia kepada jamaat (yaitu komunitas kaum yang beriman) dan Imam (yaitu Ameer atau kepala jamaat yang mana kekuatan diberikan kepadanya melalui metode Baiat atau sumpah setia) (oleh yang demikian masyarakat dan pemimpinnya akan hidup dengan kehidupan yang menurut Al Quran dan Sunnah dan, oleh sebab itu, merekalah yang benar-benar mendapat pedoman). Aku berkata: Jika tidak ada jamaat atau pun Imam? Beliau bersabda: Maka berpalinglah dari semua kelompok itu meskipun akar pohon melilitmu hingga maut menjemputmu dan engkau tetap seperti itu." (H.R Bukhari, Muslim)

Jika tidak ada jamaah atau kelompok yang dipimpin oleh imam yang memahami agama berdasarkan Quran dan sunnah maka lebih baik lindungilah keluarga dan tinggalkan semua fitnah dan segala yang berhubungan dengan riba sebagaimana kisah pemuda Ashabul Kahfi. Hijrahlah ke desa atau kampung yang aman dari berbagai fitnah riba.

"Harta terbaik yang dapat dimiliki (di akhir zaman) adalah domba yang akan dibawanya ke kaki bukit dan di kawasan dimana hujan turun, melarikan diri dengan agamanya dari sengketa umum." (H.R Bukhari)

Allahu A'lam

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel