Tenggelam dalam Lautan Harta
Minggu, 16 Februari 2020
Sahabat SRM pernah mendengar sebuat kisah inspiratif tentang semut dan madu.?
Suatu hari ditengah hutan ada seekor semut yang sedang mencari makan. Ditengah perjalanan sang semut menemukan sebuah lautan madu hutan yang menetes dari sarang lebah diatas pohon.
Sang semut kemudian mendekati dan mencicipi madu tersebut, madunya terasa begitu manis. Ia ingin menikmati dan menghabiskan madunya sendiri selagi belum ada siapapun yang mendatanginya. Ia pun tak berniat memanggil teman-temannya. Ia terus memakan madu tersebut sampai puas, tidak hanya dari pinggir tapi ia juga tanpa sadar sudah semakin ketengah lautan madu tersebut. Sang semut baru menyadari jika kaki dan tangannya sudah susah digerakkan karena lengket ditengah lautan madu.
Sang Semut panik, tak ada yang bisa menolongnya. Ia sangat menyesali perbuatnya. Hingga akhir hayatnya ia tenggelam dalam lautan madu tersebut.
Sahabat SRM lautan madu ibarat harta yang kita miliki. Harta dapat membuat pemiliknya lalai dan celaka. Siapa yang menceburkan diri kedalam hartanya maka ia akan binasa dan siapa yang membaginya maka ia akan selamat. Awalnya manusia hanya tergoda untuk mencicipi harta dunia yang menggiurkan. Tanpa disadari ingin menguasainya dengan segala cara termasuk dengan cara haram dan riba hingga akhirnya harta dunia itulah yang membinasakannya. Ingatlah bahwa harta yang dimiliki hanyalah titipan dan ujian bagi pemiliknya. Jangan sampai diri dibuat lalai hingga tenggelam dalam lautan harta.
Berhati-hatilah dengan harta karena harta dapat melalaikan, merusak agama dan menjadi penyebab masuknya diri kedalam neraka.
“Dua serigala yang lapar yang dilepas di tengah kumpulan kambing, tidak lebih merusak dibandingkan dengan sifat tamak manusia terhadap harta dan kedudukan yang sangat merusak agamanya.” (At-Tirmidzi dan Ahmad)
"Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur. Sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), kemudian sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui. Sekali-kali tidak! Sekiranya kamu mengetahui dengan pasti, niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahim, kemudian kamu benar-benar akan melihatnya dengan mata kepala sendiri, kemudian kamu benar-benar akan ditanya pada hari itu tentang kenikmatan (yang megah di dunia itu).” (Q.S At-Takâtsur : 1-8)