Seandainya Virus Riba Dipandang Seperti Virus Corona
Jumat, 27 Maret 2020
Semua orang ketakutan dengan ancaman virus corona yang dapat mengakibatkan kematian NAMUN orang sama sekali tidak takut dengan ancaman virus riba PADAHAL pelaku riba akan diperangi, dilaknat dan dimusnahkan oleh Allah dan RasulNya baik dunia maupun di akhirat.
“Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketauhilah bahwa Allah dan RasulNya akan memerangi kalian. Dan jika kalian bertaubat, maka bagi kalian pokok harta kalian, kalian tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya." (Q.S. Al-Baqarah : 279)
"Rasulullah SAW melaknat pemakan riba, pemberi riba, penulis dan dua saksi. Beliau mengatakan, mereka semua sama." (H.R Muslim dan Abu Daud)
"Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah SWT tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran dan selalu bebuat dosa" (Q.S Al Baqarah : 276)
Semua orang peduli dan bertanggung jawab untuk menyuarakan pencegahan penyebaran virus corona karena virus corona akan berdampak pada seluruh masyarakat NAMUN orang tidak pernah peduli untuk menyuarakan pencegahan riba PADAHAL Allah juga akan menurunkan azab kepada seluruh masyarakat akibat riba.
"Jika zina dan riba sudah menyebar di suatu daerah (kawasan), maka sesungguhnya mereka telah menghalalkan azab Allah atas diri mereka sendiri." (HR Al-Hakim, Al Baihaqi dan Ath-Thabrani).
“Tidaklah suatu kaum menampakkan riba dan zina, melainkan mereka menghalalkan terhadap diri mereka sendiri azab dari Allah SWT" (HR. Ibnu Majah).
Semua orang yakin bahwa meninggalkan dan menjauhi virus corona pasti akan membawa kepada kebaikan dan keselamatan NAMUN tidak yakin bahwa dengan meninggalkan virus riba akan membawa kebaikan dan keselamatan PADAHAL Allah telah memerintahan siapa yang meninggalkan riba maka Allah akan menggati sesuatu yang jauh lebih baik.
“Sesungguhnya tidaklah Engkau meninggalkan sesuatu karena ketakwaan kepada Allah Ta’ala, kecuali Allah pasti akan memberikan sesuatu (sebagai pengganti) yang lebih baik darinya.” (HR. Ahmad).
Semua orang berlomba-lomba menggalang dana untuk membantu orang dari virus corona dari mulai pemerintah, dokter sampai relawan NAMUN orang tidak pernah berusaha membantu menyelesaikan masalah orang yang terkena virus riba PADAHAL Allah memerintahkan untuk membantu orang yang berhutang apalagi hutang riba.
"Dan jika orang yang berhutang itu sedang mengalami kesempitan hidup, maka berilah tempo sehingga ia lapang hidupnya dan (sebaliknya) bahwa kamu sadaqahkan hutang itu (kepadanya) adalah lebih baik untuk kamu, kalau kamu mengetahui." (Q.S. Al-Baqarah : 280)
"Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para muallaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berutang, untuk jalan Allah dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai sesuatu ketetapan yang diwajibkan Allah; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana." (Q.S At Taubah : 60)
"Aku (Nabi Muhammad SAW) lebih dekat kepada mereka yang beriman lebih dari diri mereka sendiri. Jadi jika ada orang yang meninggal dunia dan meninggalkan hutang aku bertanggung jawab untuk membayarnya. Dan jika ada meninggalkan harta itu adalah untuk warisnya." (H.R Ahmad)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa memberi tenggang waktu bagi orang yang berada dalam kesulitan untuk melunasi hutang atau bahkan membebaskan utangnya, maka dia akan mendapat naungan Allah.” (HR. Muslim)
"Abu Said al-Khudri telah melaporkan bahwa Nabi merespon ketika Ali bin Abi Talib telah membayar hutang seorang Muslim yang telah mati dan meninggalkan hutang dengan bersabda: Semoga Allah menebus bagian kamu dari neraka sebagaimana kamu menebus bagian saudara Muslim kamu! Tidak ada umat Islam yang membayarkan hutang saudaranya kecuali Allah memberikan bagiannya di hari akhirat." (Sharh as-Sunnah)
Semua orang menyalahkan pelemahan ekonomi karena virus corona NAMUN orang tidak pernah menyalahkan pelemahan ekonomi karena virus riba PADAHAL sudah jelas bahwa virus riba hanya akan membuat hasilnya menjadi sedikit dan kurang serta hanya menimbulkan kemiskinan dan kemelaratan.
“Riba meskipun banyak namun akibatnya menjadi sedikit.” (H.R Al Hakim)
“Tidaklah seseorang membiasakan riba, kecuali Allah membalasnya dengan kekurangan” (H.R Ibnu Majah)
“Rasulullah SAW bersabda : meskipun riba sebanyak ini, ia akan membawa akhirnya ke kemelaratan". (H.R Ibnu Majah, Ahmad, Baihaqi).
Semua orang berlomba untuk menyelamatkan keluarganya dari ancaman virus corona termasuk dengan membeli stok kebutuhan NAMUN orang tidak pernah peduli untuk menyelamatkan keluarganya dari virus riba PADAHAL Allah memerintahkan untuk menjaga keluarga dari api neraka.
Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (Q.S At-Tahrim: 6)