Tidak Hanya Anti Riba, Inilah Kunci Dibalik Sukseknya Warunk Upnormal
Rabu, 11 Maret 2020
Sahabat SRM, siapa yang gak tau Warunk Upnormal. Kaula muda pasti tau apa itu Warunk Upnormal. Ya tempat nongkrong yang nyaman dan kekinian bagi anak muda zaman now. Warunk Upnormal telah menjamur di berbagai kota dan kini memiliki hampir 96 cabang hanya dalam beberapa tahun. Berikut kunci dibalik kesuksesan Warunk Upnormal:
1. Konsisten Tanpa Riba
Kunci kesuksesan Warunk Upnormal yang pertama jadalah konsisten untuk tidak menggunakan uang yang bersumber dari riba dalam kondisi apapun. Dalam kondisi melejit dimana ekspansi semakin luas, pengelola Warunk Upnormal tidak pernah tergoda memakai uang riba, seluruh tawaran ekspansi dari sumber dan skema riba ditolak. Mungkin inilah salah satu kunci utama yang membuat Warunk Upnormal sukses mengembangkan banyak cabang karena riba pasti akan membawa kepada kehancuran. Rex Marindo selaku salah satu owner pernah merasakan meminjam uang dengan bunga (riba) yang ia sangat sesali dulu ketika masih bekerja sebagai konsultan advertising. Dari sana ia belajar untuk tidak lagi menggunakan riba.
2. Memilih Jalan Kerjasama
Saat membutuhkan modal untuk ekspansi, Warunk Upnormal memilih jalan kerjasama atau investasi. Warunk Upnormal mengaet para investor untuk membuka banyak cabang dengan akad kerjasama. Dengan akad kerjasama maka tidak ada pihak yang dirugikan dan tidak membebani keuangan perusahaan jika terjadi penurunan omset. Para investor setidaknya harus menyiapkan dana sekitar Rp 4 miliar-Rp 5 miliar dan diperkirakan dapat balik modal selama 30 bulan.
Pengelola Warunk Upnormal tidak sembarangan dalam memilih investor. Menurut Rex Marindo saat memilih investor sangat penting untuk memastikan investor tersebut paham bisnis yang sedang dijalani, satu visi misi sehingga memahami kondisi ketika rugi atau sedang turun. Investor bukan hanya soal rupiah dengan angka besar yang diperlukan, melainkan pengetahuan dan arahan dari investor juga jauh lebih penting.
3. Orientasi Utama untuk Ibadah dan Manfaat bukan Untung
Warung Upnormal tidak hanya sekedar berbisnis untuk untung, namun berbisnis untuk ibadah dan bermanfaat. Ini sudah ditanamkan ketika awal membuka bisnis dari jualan nasi goreng. Ketika membukan program "Gratis 1000 porsi dibayar dengan do'a", setiap orang yang datang makan gratis harus membacakan kertas yang berisi do'a "Ya Allah semoga usaha nasi goreng ini berkah, laris dan bermanfaat". Menurut Rex, bermanfaat bukan hanya soal harta dan materi, namun juga bisa dilakukan dengan berbagi ilmu dan pengalaman seperti menjadi pembicara.
Selain itu menurut Rex Marindo jika ini semua (bisnisnya) untuk ibadah, untuk bisa menjadi kran (penyalur) rezeki bagi 3.500 karyawan. Rex juga mengatakan "jangan jadi pengusaha. Iya, saya sering sekali mengatakan kalimat ke teman-teman yang bertanya soal menjadi pengusaha. Menjadi seorang pengusaha itu tidak mudah, bahkan kalau mau jujur sangat-sangat sulit karena membutuhkan tenaga besar, pikiran besar, nyali besar, dan banjir stres dan tekanan. Kalau bukan karena niat ibadah maka maka saya tidak akan sanggup menjalankan usaha."
4. Giving, Giving, Giving
Warunk Upnormal tenyata sukses membuka banyak pintu-pintu rezeki dengan banyak memberi. Rex Marindo mengungkapkan salah satu rahasianya meraih kesuksesan adalah sedekah. Ia mengaku omzet Warunk Upnormal dan sejumlah usahanya meningkat semenjak rutin bersedekah. Menurutnya "Berapa pun hasil yang saya dapatkan, Insyaallah ia sisihkan untuk sedekah. Nilainya tidak boleh berkurang, tapi harus bertambah. Karena sedekah punya impact yang luar biasa," Dari sedekahnya ia sudah bisa membangun sekolah Quran. Rex Marindo senantiasa mengajak seluruh pegawainya untuk rutin bersedekah.
5. Sederhana Menjadi Bernilai
Sudah tentu, salah satu branding paling sukses dari Warunk Upnormal adalah menjual produk sederhana seperti mie instan menjadi produk bernilai. Mie instan yang selama ini dianggap sebagai produk kelas bawah disulap menjadi produk kekinian. Sederhana juga membawa keberkahan dan sederhana juga menjauhkan dari riba.
Dan ternyata nilai kesederhanaan juga masih dipegang pendiri Warunk Upnormal. Rex Marindo tidak membuat dirinya hidup mewah dengan kesuksesannua tapi tetap sederhana. Tidak berlaku istilah semakin tinggi pendatan semakin tinggi pengeluaran untuk seorang Rex. Kesederhanaan Rex juga terlihat dari caranya berbusana. Ia tidak pernah memakai baju mahal. Baju hanya kaos hitam Upnormal. Juga tak aja arloji ditangannya. Ia juga memakai celana dan sepatu yang biasa. Ia juga memilih mengendarai motor ketimbang mobil.
Dan ternyata nilai kesederhanaan juga masih dipegang pendiri Warunk Upnormal. Rex Marindo tidak membuat dirinya hidup mewah dengan kesuksesannua tapi tetap sederhana. Tidak berlaku istilah semakin tinggi pendatan semakin tinggi pengeluaran untuk seorang Rex. Kesederhanaan Rex juga terlihat dari caranya berbusana. Ia tidak pernah memakai baju mahal. Baju hanya kaos hitam Upnormal. Juga tak aja arloji ditangannya. Ia juga memakai celana dan sepatu yang biasa. Ia juga memilih mengendarai motor ketimbang mobil.
6. Terus Belajar, Kerja Keras, Berinovasi dan Diferensiasi.
Tentu Warunk Upnormal bukan tanpa kegagalan. Jangan hanya melihat Warunk Upnormal yang sudah sukses seperti sekarang. Tapi dari setiap kegagalan Warunk Upnormal terus belajar, berinovasi, bekerja keras dan terus membuat diferensiasi. Rex Marindo dan kawan-kawan senantiasa terus belajar. Bagi Rex Marindo, tidak ada istilah bawahan dan atasan dalam merintis bisnis karena pemilik usaha juga harus mau turun tangan langsung bahkan hingga di level bawah. Menurutnya “Waktu awal-awa sulit kembangin bisnis. Saya harus di dapur ngelayanin konsumen sampai subuh. Jadi ya komitmen untuk kerja keras.”
Hal yang tidak kalah penting juga masalah inovasi dan diferensiasi. Warunk Upnormal terus melakukan inovasi dan diferensiasi ditengah persaingan pasar yang sangat ketat. Warunk Upnormal mengkombinasikan ciri khas mie instan dengan cita rasa nusantara dan rasa kekinian yang dikolaborasikan dengan konsep kafe yang nyaman dengan berbagai fasilitas dari colokan, Wifi gratis, desain dinding yang Instagrammable, hingga beraneka boardgame. Jangan takut bersaing dipasar yang seketatpapun jika produk sudah memiliki diferensiasi yang baik dan terus berinovasi.