Yuk Belajar Hidup Sederhana di Tengah Corona

Yuk Belajar Hidup Sederhana Ditengah Corona

Sahabat SRM, penyebaran virus Corona (Covid-19) semakin hari semakin memprihatinkan. Dampak corona dirasakan hampir seluruh sektor kehidupan, termasuk sektor ekonomi. Banyak masyarakat yang kehilangan pendapatan karena tidak bisa bekerja akibat adanya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). 

Salah satu kisah nyata dialami oleh Yuyun Cahyaningsih (37) mengaku sudah empat hari menahan lapar karena tidak bisa mencari nafkah bagi keluarganya di tengah wabah virus corona. Sang suami biasanya bekerja sebagai buruh harian lepas, namun sedang meringkuk sakit dan tidak bisa membiayai kehidupan istri dan dua orang anaknya.

Yuyun sehari-hari bekerja sebagai buruh setrika dan penjaja makanan ringan dari kampung ke kampung. Yuyun merupakan warga RT 05 RW 08, Kelurahan Pemancangan Baru, Kecamatan Cipocok, Kota Serang, Banten.

Kedua anaknya, yang paling besar duduk di bangku kelas enam Sekolah Dasar (SD) terpaksa puasa sejak Senin, 30 Maret 2020, hingga kemarin, Kamis, 2 Maret 2020. Bahkan beras pun tak ada di rumah mereka.

"Jadi saya enggak punya pemasukan gara-gara corona ini. Kan enggak boleh keluar, jadi orang-orang ngegosok sendiri. Anak saya seminggu puasa, Senin sampai Kamis," kata Yuyun saat Relawan Banten Melawan Corona (RBMC) di kediamannya, Jumat, 3 Maret 2020.

Sahabat SRM, belajar dari kisah nyata diatas masihkah kita hidup bermewah-mewahan di tengah rasa kelaparan orang lain?

Jadi mulailah untuk hidup sederhana dan sisihkan uang untuk membantu orang lain.

Bagaimana cara hidup sederhana?

Rasulullah SAW merupakan orang yang paling sederhana, meskipun memiliki banyak harta, namun beliau lebih memilih hidup sederhana, hartanya sebagian besar digunakan untuk  sedekah di jalan Islam. Berikut beberapa hal kesederhanaan Rasulullah SAW:

1. Sederhana dalam Makan

"Aisha mengatakan bahwa keluarga Nabi Muhammad SAW tidak memiliki cukup roti yang terbuat dari gandum untuk memenuhi kebutuhan mereka untuk dua hari berturut-turut hingga wafatnya Rasulullah." (H.R Bukhari dan Muslim)

"Said al-Maqburi telah menyebut bahwa Abu Hurairah ketika dia lalu dihadapan beberapa orang yang sedang memanggang domba dan menjemputnya makan, beliau menolaknya dan berkata: Rasulullah SAW telah meninggalkan dunia ini tanpa pernah memakan penuh roti jelai." (H.R Bukhari)

Dari Abu Hurairah r.a, Nabi SAW bersabda: "Ya Allah, jadikanlah rezeki untuk keluarga Muhammad adalah sebatas untuk kebutuhan pokoknya." (H.R Muslim)

"Rasulullah SAW tidak pernah makan dengan piring, sampai beliau meninggal dunia, juga beliau tidak pernah makan roti yang terbuat dari tepung sampai meninggal dunia." (H.R Bukhari)

2. Sederhana dalam Berpakaian

"Muadh bin Jabal mengatakan bahwa ketika Rasulullah SAW mengirim dia ke Yaman beliau bersabda: Berhati-hatilah hidup dengan memakai pakaian yang sangat mahal (atau bermewah-mewah), karena Rasulullah SAW tidak hidup dengan memakai pakaian yang sangat mahal." (H.R Ahmad)

Dari Mu'adz bin Anas ra. bahwasannya Rasulullah SAW bersabda : "Barangsiapa yang meninggalkan pakaian mewah karena tawadhu' (merendahkan diri) kepada Allah padahal ia mampu untuk membelinya, maka kelak pada hari kiamat Allah memanggilnya di hadapan para makhluk, untuk disuruh memilih pakaian iman sekehendak untuk dipakainya." (H.R Tirmidzi)

"Aisyah ra. mengeluarkan sebuah kain dan sarung yang tebal kepada kami seraya berkata : "Sewaktu Rasulullah SAW menghembuskan nafasnya yang terakhir, beliau memakai kain dan sarung ini." (H.R Bukhari dan Muslim)

3. Sederhana dalam Tempat Tinggal

Abu Salaam telah meriwayatkan bahwa Aisha, istri Nabi berkata: "Aku selalu tidur dihadapan Rasulullah, dan kakiku adalah menghadapi kiblah baginda. Saat sujud beliau akan menyentuh kakiku dan aku akan menariknya. Kemudian saat mereka bangun aku akan meluruskannya (kakiku). Aisha menambahkan: Pada waktu itu kebanyakan rumah tidak memiliki lampu."(H.R Bukhari)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel